Asumsi keterpisahan dalam arbitrase internasional berarti bahwa validitas perjanjian arbitrase internasional terpisah dan dianalisis secara independen dari sisa kontrak. Mungkin saja hanya perjanjian arbitrase itu sendiri yang sah sementara sisa kontraknya tidak, atau sebaliknya. Anggapan ini diakui […]
Persyaratan Formal, Putusan Arbitrase Harus Memuaskan Untuk Diberlakukan di Inggris dan Wales: Anthony Lombard-Knight v Rainstorm [2014] EWCA Sipil 356
Kasus ini menyangkut persyaratan formal yang harus dipenuhi oleh putusan arbitrase agar dapat diberlakukan di Inggris dan Wales di bawah Konvensi New York. 1958 dan UU Arbitrase 1996. Instrumen-instrumen tersebut mensyaratkan bahwa putusan arbitrase diautentikasi dengan semestinya atau salinannya disahkan dengan semestinya. Kasus ini menyangkut maknanya […]
Bias dalam Arbitrase Internasional
Salah satu aspek arbitrase internasional yang paling terkenal adalah netralitasnya, tetapi tuduhan bias dalam arbitrase internasional sering terjadi. Arbiter yang membentuk pengadilan internasional harus independen dan bebas dari bias apa pun. Jika ragu, pihak mana pun dapat menentang independensi arbiter setelah ditunjuk. Bias bisa nyata, yang […]
PENEGAKAN PENGHARGAAN ARBITRASE YANG DIUMUMKAN: SOSIALISASI PT PUTRABALI ADYAMULIA v. RENA HOLDING Pengadilan Kasasi Prancis (2007)
Kasus Société PT Putrabali Adyamulia v Société Rena Holding et Société Moguntia Est Epices adalah salah satu kasus tengara Perancis mengenai penegakan putusan arbitrase di Perancis, di mana penegakan putusan arbitrase yang dibatalkan dimungkinkan. Dalam kasus ini, Putrabali menjual muatan lada putih ke Rena Holding. Itu […]
The Enforcement of ICSID Awards
Pengakuan dan penegakan penghargaan ICSID diatur oleh Artikel 53, 54 dan 55 Konvensi ICSID. Suatu pihak yang mencari penegakan putusan ICSID dapat melakukannya di Negara Peserta ICSID, dalam kondisi yang sama, dan secara bersamaan dapat melakukannya di lebih dari satu Negara.[1] Pilihan forum penegakan […]