Meskipun bifurkasi sering digunakan dalam proses arbitrase, ada banyak argumen yang menentang percabangan sebagian besar proses arbitrase. Bifurkasi mengacu pada pemisahan masalah, biasanya membagi persidangan menjadi fase yurisdiksi atau prosedural dan fase manfaat, atau manfaat dan fase kuantum, memungkinkan pengadilan arbitrase untuk menangani dan memutuskan secara spesifik […]
Prinsip Transfer Bebas dalam Arbitrase Investasi
Diantaranya adalah prinsip-prinsip yang menjamin perlindungan investasi asing, perjanjian investasi bilateral ("BIT") biasanya mencakup prinsip transfer bebas mengenai transfer dana/pengembalian investasi ke dalam dan ke luar negara tuan rumah investasi. Salah satu tujuan utama BIT adalah untuk menyediakan kerangka hukum yang stabil dan dapat diprediksi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat […]
Perjanjian Pendanaan Litigasi Inggris untuk Arbitrase Internasional Sekarang Batal?
Sebelumnya dianggap bertentangan dengan kebijakan publik[1], pendanaan pihak ketiga saat ini secara substansial memfasilitasi akses terhadap keadilan. Banyak pihak tidak mempunyai sumber daya untuk membiayai litigasi atau arbitrase internasional, namun pendanaan pihak ketiga telah memungkinkan banyak klaim bermanfaat berhasil. Pendanaan pihak ketiga juga sering digunakan dalam litigasi kelompok, dimana upaya mengejar klaim dapat menjadi sebuah tantangan […]
Pembatalan Keputusan Arbitrase Berdasarkan Model Hukum UNCITRAL
Keputusan arbitrase bersifat final dan mengikat. Dalam keadaan tertentu, namun, mereka dapat ditentang atau dibatalkan melalui proses hukum. Pembatalan putusan arbitrase (juga dikenal sebagai “mengesampingkan” atau “vacatur”) mengacu pada proses hukum dimana pengadilan mengesampingkan atau membatalkan putusan arbitrase yang telah dikeluarkan oleh majelis arbitrase. […]
Persyaratan Pra-Arbitrase
Persyaratan pra-arbitrase sering dijumpai dalam perjanjian arbitrase internasional.[1] Kepatuhan terhadap persyaratan prosedural ini, termasuk dalam klausul penyelesaian sengketa bertingkat, biasanya merupakan prasyarat untuk dimulainya proses arbitrase.[2] Maksud mendasar dari persyaratan ini adalah untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bersengketa melakukan upaya sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah mereka secara damai sebelum mengambil tindakan […]